Billkin Dengan Segala Kejutannya


Tulisan italic adalah flashback

.

.

.

Hai, It’s me, Hannah. Hannah Bakerㅡtunggu, kedengarannya agak salah.

Oops, maaf salah intro.

Baiklah, perkenalkan, nama lengkapku Krit Amnuaydechkorn. Bisa panggil Krit atau jika kalian ingin, singkatnya kalian bisa memanggilku PP. Aku bukan cenayang tapi bisa kukatakan kalau kalian sedang bosan sekarang. Tau dari mana? Tidak mungkin kalian sedang membaca cerita ini kalau kalian sedang mempunyai beberapa hal yang harus dikerjakan. Maka dari itu dengan senang hati aku ingin membagikan sedikit cerita. Aku tidak peduli jika kalian tidak memintanya karena pada dasarnya ini semua kemauanku.

Jadi, darimana baiknya aku memulai cerita ini ya?

Oh, bagaimana jika kuceritakan tentang seseorang? Dia berstatus sebagai sahabat garis miring kekasihku. Tenang saja kawan, saat ini aku bukan sedang pamer. Lagipula aku mana mau mengakuinya sebagai kekasih, tapi aku harus karena jika tidak ia bisa marah dan itu hal yang merepotkan. Dan aku berpikir Bumi harus tau kalau ia memiliki satu mahkluk hidup pemilik nama lengkap Putthipong Assaratanakul yang perilakunya harus didaftarkan ke dalam warisan UNESCO sebagai salah satu homo sapiens yang patut dilestarikan. Dia pernah berkata jika boleh ia ingin sekali me-museumkan suaranya.

Bercerita tentang Billkinㅡnama panggilannyaㅡtentunya tidak akan pernah bertemu ujung. Hei, bukan karena aku bucin tapi lebih kepada yang aku tidak bercanda ketika mengatakan dia harus didaftarkan dalam warisan UNESCO. Serius, dia itu pria yang ajaib

Terlalu banyak tingkahnya yang aku sendiri bingung harus mengkategorikannya seperti apa.

Terhitung tiga tahun sudah kami hidup bersamaㅡkami roommate untuk informasimuㅡtidak pernah seharipun aku tidak dibuat kesal oleh tingkahnya.

Bukan karena aku yang galak dia saja yang terlalu konyol

Meskipun begitu, tiap bertengkar selalu saja ada cara yang dia lakukan dalam usaha untuk membujukku

Sebagaimana ia dengan mudah membuatku marah semudah itu juga isi kepalanya mencetuskan ide-ide untuk membujukku.

Billkin itu pada dasarnya adalah pria yang penuh kejutan

.

.

.

Terhitung tiga puluh menit sudah aku mendiaminya. Pria dengan gaya rambut mullet serta piercing di telinganya itu mencoba menarik perhatianku; dimulai dari dia yang mondar-mandir di depan televisiㅡberdalih ingin mencari ponselnya yang dia lupa meletakkannya dimana, jelas saja itu bohongㅡpadahal aku sedang menonton, lalu dia yang menyanyi dengan suara lantang padahal aku sedang mendengarkan musik dan kemudian dia yang menghabiskan seluruh stok camilanku di dalam kulkas. Aku tentu saja jengkel dengan kelakuannya, namun energiku sudah habis bahkan untuk sekadar memarahinya. Terserah dia mau apa aku tidak peduli.

Mungkin karena merasa semua usahanya tidak berhasil, ia kemudian dengan sedikit kasar dan agak terburu menarikku berdiri, menyambar kunci mobil di atas meja dan melesat cepat menuju pintu, semuanya terjadi begitu cepat bahkan sebelum aku sempat mengeluarkan suara.

Ia tidak mengucapkan sepatah katapun hanya fokus membelah jalanan siang itu.

Tiba-tiba mobil berhenti di pelataran parkir sebuah supermarket. Ia kemudian menuntunku keluar. Aku sama sekali tidak berbicara hanya mengikuti langkahnya saja

Sesaat aku sempat heran kenapa dia tidak mengambil keranjang atau trolley tapi sudahlah aku terlalu malas untuk bertanya

Billkin di depanku sibuk menyusuri rak-rak tinggi mulai dari rak tempat tissue, sabun pakaian, snack, aneka minuman, roti bahkan sampai ke rak tusuk gigi. Ia kemudian menoleh ke arahku dan berkata, “Tidak ada. Yang kucari tidak ketemu.”

Aku mengerutkan alis. “Memangnya apa yang kau cari?”

Ia berjalan pelan ke arahku seraya menatapku tajam. “Senyummu.” Ujarnya.

Aku terdiam beberapa saat, yang bisa kukatakan hanya; “Hah?”

Tetapi kemudian seperti ada yang menggelitik di perutku lantas saja aku tertawa

Dasar. Billkin memang pria yang konyol.

Ia kemudian balas tersenyum, meraih tanganku seraya berujar, “Ayo pulang yang kucari sudah ketemu.” dan kami berjalan beriringan keluar supermarket.

Sudah kukatan bukan, Billkin itu… penuh kejutan.

///

.end.

based on #9996series

Tinggalkan komentar